Rabu, 29 Juli 2015

Perjalanan Ghaib 2: Dunia Sudah Tua

[Kiamat adalah hari akhir zaman, dan sebelum kiamat terjadi, banyak hal yang terjadi terlebih dahulu yang menandakan kiamat sudah dekat.

Apakah kita sudah melihat tanda-tanda itu? Tentu sudah. Namun kita tidak menghiraukannya, karena itu hal biasa bagi kita, hal biasa dalam kehidupan kita, bahkan {saya minta maaf} bisa saja ulah kita yang menjadi tanda-tanda kiamat itu sendiri.

Tapi, tahukah kita, bahwa tanda-tanda itu tidak cukup untuk membuat (sebagian orang) kita 'kembali' ke jalan yang benar?.

Insya allah ini sedikit pesan dari Allah SWT melalui mimpi saya, yang saya juluki 'Perjalanan Ghaib'.]

------------------------------------

Malam itu aku seperti ada di 3 kota sekaligus. Tapi menurut ku itu bukan waktu malam hari, melainkan itu menggambarkan betapa suramnya dunia kita saat ini.

Aku menatap langit gelap, disana awan berbentuk 'Segitiga (Dajjal)'.

"Apakah ini yang namanya 'Segitiga (Dajjal)'?" Ucap ku dalam hati.
"Tapi kenapa hal ini terjadi?"

Aku kemudian membaca berita di sosial media, bahwa kota kelahiran ku akan hancur, tanah akan meletus melenyapkannya. Tapi pikir ku itu hanyalah ucapan manusia saja (seperti ramalan kiamat yang akan terjadi pada tahun 2012 lalu), yang tidak tahu kapan akhir zaman akan terjadi.

Sesaat setelah itu, aku beralih pandangan. Aku melihat salah satu teman ku.

"Diatas sungai banyak asap (awan), berarti itu tandanya sungai sedang surut" kata teman ku memandang sungai dari jarak jauh.

Aku menoleh ke arah sungai, aku kenal nama sungai itu, tapi aku diam saja.

[Dan bukankah 'Sungai surut' juga pertanda bahwa bumi kita mengalami tanda-tanda akhir zaman?. Dan bagaimana dengan asap (awan)nya? Bukankah itu sebenarnya kabut selama 40 hari yang akan memusnahkan orang-orang yang benar-benar beriman?.]

Aku berjalan lagi, aku mengikuti teman ku, dan kali ini aku memilih untuk pulang ke rumah.

Di depan rumah, aku melihat ke arah langit, itu seperti awan yang membentuk wajah manusia, tapi aku tidak mengenalnya, hal itu terjadi dua kali.

Kejadian awan membentuk wajah dilangit itu seperti yang terjadi dikota lain (saya lupa nama kotanya, namun dalam kehidupan nyata saya pernah melihat videonya) di dunia nyata.

Dan pada akhirnya, aku melihat awan menutupi bulan, seperti kabut tebal yang menyelimuti bumi selama 40 hari. Bulan menjadi merah, kemudian menguning lagi.

Dan setelah itu, bergoncanglah tanah diseluruh dunia, semua orang terlihat linglung, tidak ada jalan untuk melarikan diri.

Aku melihat ibu ku terpontang-panting terkena guncangan dahsyat itu.

"Tidak, ibu ku tidak mungkin selamat" kata ku keras di dalam hati.

Tidak ada waktu untuk menyelamatkan ibuku, karena waktu aku ingin menyelamatkan beliau, tanah menyemburkan api panas yang menyala-nyala dan mencelakakan siapa pun juga meski mereka berlari sejauh mungkin.

"Kiamat memang benar-benar terjadi kepada siapa saja, dan tidak ada satu orang pun yang bisa selamat" pikir ku.

Aku berlari ke arah barat menjauhi kejaran api yang menyembur dari dalam tanah, aku ingat satu pesan, 'Jika kamu dalam keadaan sakaratul maut, maka ucaplah 'La ilaha illallah''. Aku mengucapkannya dalam detik-detik aku akan meninggal di bakar api dan ditelan bumi, namun aku tidak mau ucapan ku berhenti pada kata 'La ilaha...', karena itu artinya 'Tidak ada tuhan'.

"Allah... Allah... Allah..." ucap ku ketika berlari menjauhi bencana (kiamat) itu meskipun semua makhluk tidak mungkin bisa selamat dari kiamat.

------------------------------------

[Pada intinya, apakah Segitiga (dajjal), sungai yang mengering/surut, kabut asap, dan langit yang terlukis sebuah wajah bukan pertanda kiamat?. Itu semua tercatat di dalam al-quran (saya tidak tahu bagian 'Langit terlukis sebuah wajah' apakah salah satu tanda dari kiamat juga) bahwa itu adalah sebagian dari tanda-tanda kiamat.

Dunia sudah tua, mari kita perbanyak beribadah sebelum semuanya menjadi penyesalan yang tidak ada artinya di akhirat kelak.

Allah sudah mengingatkan hamba-Nya agar benar-benar mengikuti jalan-Nya. Namun semua tergantung pada manusia sendiri, Allah tidak akan mengubah sifat manusia kecuali manusia lah yang merubah sifatnya sendiri.

Dan kapan kah sebenarnya dunia akan mengalami akhir zaman? Allah hu alam. Setidaknya Allah sudah memperlihatkan kepada kita bahwa sudah banyak tanda-tandanya.]

Nb: saya sengaja merahasiakan nama ketiga kota itu, agar tidak terjadi kesalahpahaman atau akan berujung pada fitnah.