“Ini cewek mention ke meme gokil banget. Stalkerin ahh,
siapa tau cakep” kata faz sambil memasang muka jahat. Waktu stalker, “ Anjirr cakep bener nih
cewek, fotonya gue simpan ahh, buat display picture bbm, biar gak dikatain
jones sama temen-temen.” Faz bicara terlalu cepat.
Dan ketika faz membaca bio cewek tersebut, “njirr, kenapa
doi beda agama sama gue, pantesan namanya Angel, sayang banget. Gapapa deh, gue
simpen aja, temen gue gak tau juga kan Angel beda agama sama gue.” Faz bicara
dengan santainya. “Tapi doi difollow gak ya? Ahh gausah deh kapan-kapan aja gue
stalkerin lagi aja kalo gue butuh.” Keputasan Faz tidak menfollow sudah bulat.
Besoknya pas disekolah, “Eh faz, kemaren yang di Dp lu
siapa, cakep amat tuh cewek, gebetan loe ya? Elu gue bbm kemaren pending mulu.”
Tanya Dwi keheranan. “ah elu kepo amat. Kalo gue punya gebatan elu cemburu ya?”
jawab faz dengan muka lugu. “Jomblo kayak elo mana mungkin punya cewek cakep
kek gitu, emang ada apa, cewek secakep artis mau pacaransama elu.” Juned memotong
pembicaraan faz dengan Dwi. “Elu kan selama ini masang DP pake foto artis mulu.
Jujur aja loe, itu artis kan?” Juned melanjutkan pembicaraannya.
Untuk menutupi kecurigaan juned kepadan faz, faz sedikit
bergurau. “Emang cumin Adel (pacarnya juned) yang cakep, emang sih gak ada
cewek yang secakep Adel.” Sindiran Faz pada Juned. Jund juga terpengaruh
omongannya Faz. “Gue bercanda kali, kan gue juga pengen tahu siapa tuh cewek”
kata Juned sedikit sabar. “Eh PR matematika lu sudah selesai belum, gue nyontek
dong ned, tinggal dua soal ini.” Alasan faz mengalihkan pembicaraan antara dia
dengan juned.
Bel istirahat berbunyi, seperti biasa, apalagi kalau bukan
main twitter yang dilakukan oleh Faz dengan Dwi saat istirahat. Dwi yang masih
dihantui oleh rasa penasaran. “Faz, sebenernya siapa sih tuh cewek?” karena Dwi
terkenal pendiam dan bisa jaga rahasia menurut Faz, Faz berani membicarakan
siapa itu cewek sebenernya. “Gue akan jujur, tapi lu harus jaga rahasia ini”
jawab faz secara perlahan dan hati-hati.
“Oke Tong, jadi gini ini cewek sebenernya gue dapat fotonya
waktu gue stalkerin doi, doi kan mention ke meme, mentionnya gokil banget, ya
jadinya gue stalkerin deh.” Singkat penjelasan faz.
“Nah terus?”
“Waktu gue lihat fotonya kan tuh cewek cakep bener, tapi
sayang, waktu gue baca tuh bio tuh cewek ternyata agamanya beda sama gue, jadi
gue ragu mau ngefollow atau enggak.”
“Nih gue tunjukin siapa cewek itu” Faz nunjukin ke Dwi siapa
cewek itu sebenarnya. Namun ketika faz ingin menunjukkan siapa itu cewek, faz
lupa akun nama Twitter cewek tersebut. “Tong gue minta maaf gue lupa nama
akunnya, yang gue tahu nama akunnya tuh ada nama Angel gitu.” Ungkapan maaf Faz
kepada Dwi.
“Yaelah, kalo gitu besok aja kita cari akunnya, bel pulang
bentar lagi bunyi nih.” Jawab Dwi dengan sabar.
Ketika dirumah Faz terus mencari nama akun tuh cewek, Faz
tidak rela jika dia tidak bisa menemukan akun cewek tersebut. Namun, dibalik
gigihnya usaha menemukan akun cewek tersebut.
“Kenapa gak ketemu-ketemu sih,
padahal seemua akun yang namanya Angel udah gue stalkerin, tapi kenapa gak
ketemu juga ya.” Faz berkata dengan sedikit emosi kali ini.
Sampai akhirnya, hari esok datang. Pas disekolah Dwi
bertanya, “Gimana, udah ketemu belum?”
“Gue udah myari berkali-kali, tapi ngak ketemu juga” Faz
menunjukkan muka melas
“Alah santai aja kali, nih gue bawain laptop, cari dulu
siapa tau ketemu.”
Tapi dibalik semangat yang membara pada diri Faz, dia tidak
juga kunjung menemukannya, disekolah faz menunjukkan mimic yang melas sekali.
Waktu bel pulang berbunyi, Dwi berpesan kepada faz agar terus bersemangat
meskipun tidak kunjung menemukan akun twitter cewek tersebut.
“Faz semangat
kejar mimpimu untuk jadi penulis, siapa tahu pengalaman kali ini membuat dirimu
mendapat inspirasi untuk menjadi lebih bersemangat menulis.”
“Oke, gue gak bakalan nyerah, gue akan menjalani hidup
dengan semangat seperti hari-hari yang sebelumnya, Thanks Tong!” Semangat faz
kembali membara.
“Satu bulan telah berlalu, waktu Faz dan Dwi bermain twitter
dikelas, faz mempunyai ide, dia melihat foto cewek tersebut dari hp nya, Faz
memeriksa berapa lama foto tersebut tersimpan dalam hp nya, ternyata foto
tersebut sudah satu bulan tersimpan di hp nya. “EhTong, kenapa kita ngak liat
mention cewek itu dari sebulan yang lalu aja, cewek itukan mention mention dari
gambar yang dishare meme. Kita lihat satu persatu aja gambar dari meme dari
sebulan yang lalu” Faz bersemangat meskipun mencari di satu persatu gambar dari
meme sebulan yang lalu.
Faz tidak peduli dengan guru yang sedang mengajar dikelasnya,
sampai-sampai guru itu menegur Faz. “Faz ayo matikan laptopnya!” teguran guru
biologi “Faz matiin laptopnya daripada nanti dimarahi lagi” gumam Dwi pada Faz.
“Ahh biarin aja yang penting akunnya cepat ketemu” faz
sedikit jenkel karna terlalu bersemangat.
Tidak lama kemudian guru biologi menegur untuk yang kedua
kalinya. “Faz, dimatiin atau ibu sita laptopnya?” teguran guru biologi lebih
keras. “Dasar guru biologi mengganggu kesibukan gue ajaa.”faz sedikit marah.
“Sabar Faz, nanti
kalau gurunya sudah habis jam pelajarannya, lu cari lagi aja” ucap Dwi
“Ya” jawab Faz cuek
Bel ganti pelajaran berbunyi, yang menandakan bahwa
pelajaran biologi telah habis. “Yes, kali ini gue akan terus mencari, tinggal
tiga gambar lagi.” Semangat faz kembali membara. “Faz gue ke wc dulu ya,
sekalian nunggu elo selesai nyari” ucap Dwi merasa bosan menunggu. Tapi faz
sangat focus pada laptop, sehingga memungkinkan jika semangatnya sangat
membara.
Ketika dua foto sudah dibukanya, dan dia tidak kunjung
menemukan juga, tapi masih ada satu foto lagi yang belum dilihatnya. Dwi
selesai dari toilet “Gimana udah ketemu belum?” Tanya Dwi sambil sedikit
menggoda Faz.
“Belum, lu jangan bercanda mulu, ini gue lagi serius nih.” Faz
sedikit emosi
“oke oke, gue kebelakang kelas dulu ya maen hp.” Jawab Dwi
polos. Ketika foto terakhir dibuka, faz tidak menemukannya. Faz kebelakang lalu
berbicara dengan Dwi.
“Tong” Faz nampak sedih
“Kenapa?”
“Masak elu gak liat ekspresi wajah gue, gue gak nemuin
akunnya doi. Kenapa dulu gue ngefollow dia aja, gini jadi susah sekarang.” Faz
nampak sangat kecewa
“Alah santai aja, masih banyak cewek cakep disana yang lebih
cakep dari Angel, dan yang penting, cewek disana se agama sama lu” Dwi member motivasi
pada Faz.
“Oke Tong, gue akan lebih semangat lagi mengejar cinta gue
diluar sana dimana cewek nya seagama sama gue, dan gue akan menjadikan ini
semua inspirasi sekaligus motivasi gue sebagai seorang penulis.”
Sejak saat itu faz selalu bertekad menjadi penulis sejati,
yang benar benar memiliki JIWA PENULIS.